Manajemen Arema memberi keterangan tentang momen itu. Tetapi teekait urutan peristiwa, nyatanya manajemen berlainan versus dengan Aremania.
Menurut manajemen, supporter turun ke lapangan karna dipicu ketentuan wasit Handri Kristanto asal Jawa Tengah yang sekian kali merugikan Arema. Diawali dengan gol ke-2 striker persib Ezechiel N'Douasel.
Wasit selalu meneruskan kompetisi, walau sebenarnya ada gelandang Arema, Ahmet Atayev yg tidak dapat bangkit sekali lagi sesudah berbenturan dengan pemain Persib.
" Jadi, Aremania bereaksi sesudah sekian kali kepemimpinan wasit merugikan Arema. Yang paling serius pasti kartu merah bagi Dedik Setiawan menit 88. Karna tindakan Aremania berlangsung sesudah peristiwa itu, " kata Media Officer Arema, Sudarmaji diambil dari Situs Sbobet.
Di konfirmasi terpisah, satu diantara Aremania Korwil Amazon, Zaenudin Yusrin menerangkan bila ada penyebab beda yang buat supporter turun ke lapangan.
" Saat perlakuan awal match steward melakulan kekeliruan. Ada Aremania yang menginginkan masuk lapangan segera dipukul. Itu memancing reaksi dari Aremania yang lain bagi turut turun, " kata Aremania yang akrab disapa Iin itu.
Insiden yang semakin besar juga tidak dapat dijauhi. Aremania menyerbu lapangan serta sebagian di ataranya menginginkan membalas perbuatan dari match steward. Banyak juga yang melampiaskan amarah pada pihak Kepolisian yang melepas tembakan gas air mata.
" Bagi standard pengamanan pasti diluar kendali panpel karna tim keamanan telah mempunyai SOP serta pertimbangan sendiri hingga melepas gas air mata. Namun yang pasti manajemen bertanggungjawab bagi merawat Aremania sebagai korban, " tambah Sudarmaji melansir dari Situs Sbobet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar